Kamis, 07 April 2011

RIP current pantai Parangtritis

banyaknya wisatawan yang hilang di pantai Parangtritis akibat mereka mandi di laut ternyata adalah adanya RIP current di pantai tersebut.
RIP current atau arus balik adalah arus yang menuju ke laut bebas dengan kecepatan tinggi karena tidak adanya penghalang. pantai Parangtritis merupakan pantai yang terbuka sehingga tidak ada penghalang yang menghalangi RIP current tersebut. tidak heran apabila kecepatan dari RIP current dapat mencapai 8o km/jam.
arus ini tidak hanya terjadi di satu tempat saja melainkan berpindah-pindah tempat.
wisatawan yang mandi jauh dari bibir pantai sangat mudah terseret arus ini karena kekuatan arus ini yang sangat luar biasa. ketika seorang korban terseret oleh arus ini, maka ia akan menjadi labil dan tidak seimbang karena kakinya tidak menapak tanah dengan kuat dan akhirnya benar-benar terseret oleh arus itu.
permukaan arus balik sebenarnya dapat dikenali karena lebih tenang dari pada permukaan laut yang lainnya. hal inilah yang menyebabkan banyak wisatawan yang terseret oleh arus ini karena mereka lebih memilih daerah yang relatif tenang untuk mandi.
arus ini juga berwarna lebih keruh karena membawa material-material padat dari pantai.
arus balik ini juga dipengaruhi oleh adanya angin dan juga pasang. jadi harus mempertimbangkan faktor cuaca sebelum nekat mandi di laut.
sebenarnya tidak hanya pantai Parangtritis yang memiliki potensi bahaya arus balik. para ahli menegaskan bahwa semua pantai di DIY memiliki potensi bahaya arus balik. pantai di Gunung Kidul yang ombaknya relatif tenang ternyata juga tidak terlepas dari bahaya ini. terutama karena adanya dorongan yang berasal dari sungai bawah tanah yang bermuara ke laut.
Berdasarkan pengamatan, sifat-sifat Rip Current dapat diketahui dengan :
1. Melihat adanya perbedaan tinggi gelombang antara kiri-kanan dan antaranya. Tinggi gelombang pada bagian kiri dan kanan lebih besar dari antaranya.
2. Meletakkan benda yang dapat terapung. Bila benda tersebut terseret menuju off shore maka pada tempat tersebut terdapat Rip Current.
3. Melihat kekeruhan air yang terjadi, dimana air pada daerah surf zone tercampur dengan air dari darat. Bila terlihat air yang keruh menuju off shore, maka tempat tersebut terdapat Rip Current. Kejadian ini dapat dilihat dengan jelas dari tempat yang lebih tinggi

mengapa air laut asin?

pertanyaan itu merupakan soal nomer 2 UTS oceanografi. sebenarnya pertanyaan itu sudah berulang kali dijelaskan oleh dosen sehingga jawabannya nampak sudah berada di luar kepala. tak hanya dosen oceanografi, tapi dosen lain seperti dosen hidrologi juga menjelaskan tentang persoalan tersebut.
menurut sejarahnya, air laut saat pertama kali terbentuk pernah mengalami masa-masa tawar atau tidak asin seperti saat ini. air laut mulai terasa asin ketika banyak muara sungai yang masuk ke dalam laut. mengapa muara sungai dapat menyebabkan air laut menjadi asin? jawabannya ternyata ada pada kandungan yang terdapat dari air sungai tersebut. air sungai yang bermuara di laut tersebut telah mengikis batuan-batuan yang terdapat di darat yang mengandung mineral garam. setelah itu, sungai tersebut mengalir dan akhirnya bermuara di laut. lama-kelamaan akumulasi garam di laut semakin banyak sehingga air laut menjadi asin.
air hujan yang meresap ke dalam tanah juga telah mencuci mineral-mineral garam di dalam tanah dan kemudian mengalir lagi ke laut. inilah yang menyebabkan terjadinya siklus yang membuat air laut menjadi terus asin. air tanah ini membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum akhirnya dapat bermuara di laut dan menambah kadar garam.
namun muara sungai ternyata tidak selalu menambah kandungan garam. bisa jadi muara sungai dapat mengurangi tingkat salinitas di laut apabila sungai tersebut tidak banyak mengandung garam dan lebih banyak mengandung air tawar. dengan demikian, sungai tersebut hanya akan menambah jumlah zat pelarut dan mengurangi jumlah zat terlarut yang dalam hal ini adalah garam.
sumber lain menyebutkan tentang alasan lain mengapa air laut asin. di dalam sumber tersebut disebutkan bahwa air laut asin karena aktivitas vulkanisme di bawah laut yang mengeluarkan gas-gas yang mengandung garam. banyaknya gas yang dikeluarkan tersebut menyebabkan air laut terasa asin.
penyebab yang lainnya adalah karena adanya arus sepanjang pantai atau longshore current yang mengikis batuan di sepanjang pantai. batuan yang dikikis tersebut juga mengandung mineral garam. sehingga saat arus tersebut memasuki laut, maka akan menambah kandungan garam yang ada di laut.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga pendapat yang dapat menjawab teka-teki tentang penyebab air laut terasa asin

Senin, 07 Februari 2011

lubang ozon di kutub selatan

temuan tentang adanya lubang ozon diterbitkan dalam jurnal Nature pada 16 Mei 1985. dalam laporan tersebut dikemukakan bahwa terdapat lubang pada lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari di atas kutub selatan. lubang tersebut disebabkan oleh penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) secara masif oleh penduduk bumi.
laporan tersebut menyita perhatian banyak pihak yang peduli pada keselamatan bumi. hal itu mendorong lahirnya kesepakatan Protokol Montreal tahun 1989 yang melarang penggunaan aerosol, yaitu salah satu gas kimia yang mengandung CFC.
lubang ozon sebenarnya bukan merupakan sebuah lubang sesuai dengan namanya. tapi lubang ozon yang dimaksud adalah menipisnya lapisan ozon.
telah diketahui bahwa lubang ozon ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan CFC. CFC sendiri merupakan senyawa yang mempunyai waktu tinggal lama dan tetap berada di atmosfer dalam konsentrasi tinggi. CFC kebanyakan dilepaskan oleh negara industri seperti Amerika Serikat dan Jepang yang berada di bumi bagian utara. namun mengapa lubang ozon yang terdapat di kutub selatan lebih besar dari pada yang ada di kutub utara? ada 2 alasan yang menyebabkan hal itu. yaitu :

  1. pertama, ketika sesuatu (seperti sebuah molekul CFC) dilepaskan ke udara, dia tidak tetap tinggal pada atmosfer di wilayah sumbernya. Karena CFCs memiliki waktu-tinggal beberapa dekade, maka CFC tetap tinggal cukup lama untuk melakukan perjalannya ke stratosfer. kunci dari waktu hidup yang panjang dari CFC adalah karena mereka tidak reaktif. mereka tidak bereaksi dengan substansi lainnya di troposfer, dan hanya terpisah di stratosfer ketika mereka terekspose pada radiasi ultraviolet energi-tinggi--sebuah proses yang dapat memakan waktu beberapa tahun. oleh karena angin di troposfer dan stratosfer memilki waktu yang cukup untuk mendistribusikan molekul CFC bumi.
  2. kedua, kondisi cuaca di Antartika memungkinkan terbentuknya awan yang disebut dengan polar stratospheric clouds (PSCs). Awan ini terbentuk hanya pada kondisi dingin, hal ini lah yang mnenyebabkan awan ini biasanya hanya terbentuk di Antartika (PSCs juga dapat ditemukan di Artik, tetapi karena cuacanya tidak selalu dingin, maka awannya tidak begitu sering ditemukan). Untuk memahami mengapa PSCs mengkontribusi penipisan ozon, informasi tambahan mengenai kimia di stratosfer diperlukan. sedangkan temperatur paling dingin di Kutub Selatan terjadi pada bulan Agustus dan September. awan tipis terbentuk pada kondisi dingin ini, dan reaksi kimia pada partikel awan membantu gas klorin dan bromin secara cepat menghancurkan ozon. pada awal oktober, temperatur biasanya mulai menghangat dan kemudian lapisan ozon mulai terbentuk kembali.

Jumat, 04 Februari 2011

perubahan kemiringan sumbu bumi

saya membaca di buku 'Meteorologi' yang ditulis oleh Susilo Prawirowardoyo bahwa sumbu bumi mengalami perubahan setiap tahun. perubahan sumbu bumi ini sekitar 0,0001 derajat setiap tahun.
kemiringan sumbu bumi beragam dengan periode 40.000 tahun antara 21,8 derajat dan 24,4 derajat. pada zaman sekarang besarnya kemiringan sumbu bumi adalah 23,5 derajat. namun posisi itu tidaklah stabil melainkan terus mengalami perubahan.
makin besar kemiringan sumbu bumi, maka makin besar pula daerah kutub menghadap matahari pada musim panas. hal ini berakibat pada makin tingginya suhu pada musim panas. hal ini terutama berlaku untuk lintang tinggi belahan bumi utara yang didominasi oleh daratan. makin kecil kemiringan, makin berkurang suhu musim panas dan ini merupakan kondisi meluasnya daerah gletser.
perubahan iklim merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sumbu bumi. hal ini sudah lama diketahui oleh para ahli.
namun, selain faktor perubahan iklim, juga ada faktor lain yang dapat menyebabkan sumbu bumi mengalami pergeseran. seorang ahli astronomi asal Minneapolis, yaitu profesor Parke Kunkle, menyatakan bahwa posisi sumbu bumi mengalami pergeseran karena adanya gaya tarik gravitasi bulan terhadap equator bumi. pergeseran sumbu bumi ini menyebabkan perubahan pada astrologi. horoskop yang semula ada 12 bintang kini menjadi 13 bintang.
Astrologi ditetapkan berdasarkan posisi matahari terhadap susunan rasi bintang tertentu pada hari seseorang dilahirkan. Namun masalahnya, posisi tersebut ditentukan lebih dari 2000 tahun yang lalu. Dengan bintang-bintang yang sudah bergeser sekarang ini, timbul ketidakcocokan antara pandangan astrologi dengan ilmu astronomi.
Berikut ini adalah pembagian astrologi baru pasca pergeseran sumbu bumi.
Aquarius: 17 Februari-11 Maret
Pisces: 12 Maret-18 April
Aries: 19 April-13 Mei
Taurus: 14 Mei-21 Juni
Gemini: 22 Juni-20 Juli
Cancer: 21 Juli-10 Agustus
Leo: 11 Agustus-16 September
Virgo: 17 September-30 Oktober
Libra: 31 Oktober-23 November
Scorpio: 24 November-29 November
Ophiuchus: 30 November-17 Desember
Sagitarius: 18 Desember-20 Januari
Capricorn: 21 Januari-16 Februari

Kamis, 03 Februari 2011

sungai di bawah laut Mexico

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan:53).
dalam ayat al-qur'an tersebut telah jelas disebutkan bahwa di dunia ini terdapat satu tempat dimana air asin dan air tawar letaknya 'berdampingan' namun tidak menyatu karena ada batas penghalangnya.
hal di atas mungkin sesuai dengan yang terjadi di laut Mexico.
seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin yang menyelam di perairan Cenote Angelita, Mexico mengemukakan bahwa ia menemukan air tawar di kedalaman lebih dari 30 meter. namun setelah mencapai kedalaman 60 meter, airnya kembali asin.
beberapa meter dari lokasi tersebut ditemukan gua. di bagian bawah dekat gua tersebut ditemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di tubuh air tersebut.
ternyata sungai tersebut bukan seperti sungai yang nampak saat dilihat dari daratan. lokasi tersebut hanya mirip sungai karena warnanya yang kecoklatan. namun warna kecoklatan tersebut ternyata juga bukan berasal dari air tawar. lapisan yang berwarna kecoklatan itu ternyata adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.
setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, gas yang sempat dikira sungai tersebut tidak membahayakan manusia. namun meskipun demikian, apabila gas tersebut bercampur dengan air asin atau air laut yang mengandung garam akan menjadi berbahaya bagi biota laut.


kenyataan bahwa 'sungai' yang berada di bawah laut Mexico ternyata adalah gas hidrogen sulfida tidak lantas menjadi bukti bahwa apa yang disebutkan di dalam al-qur'an adalah hal yang tidak benar. bisa saja terdapat tempat lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan yang disebutkan di salah satu ayat yang ada di atas. karena pengetahuan manusia bersifat terbatas dan Tuhan-lah yang Maha Mengetahui segala sesuatunya.

sejarah plateau Dieng

plateau Dieng sebenarnya bukan merupakan vulkan tunggal. namun plateau Dieng merupakan kompleks vulkan.
plateau Dieng ini berasal dari letusan dahsyat Gunung Prau purba yang membuat badan gunung bagian barat daya mengalami longsor. gunung Prau purba sendiri merupakan bagian dari jalur pegunungan yang di dalamnya juga terdapat gunung Sindoro dan gunung Sumbing. ketiga gunung ini dilewati jalur patahan dan patahan inilah yang menyebabkan badan gunung Prau sebelah barat mengalami longsor saat letusan dahsyat.
setelah gunung Prau mengalami longsor, maka muncul retakan-retakan yang menjadi tempat keluarnya magma sehingga terbentuklah vulkan-vulkan kecil.
karena terdapat magma di dalam bumi yang memanasi air tanah, maka di Dieng terdapat beberapa kawah, misalnya saja kawah Sikidang.
batuan penyusun di daerah plateau Dieng merupakan batuan beku andesit. di Dieng sendiri terdapat dua jenis batuan andesit yang dibedakan menurut umurnya. kedua jenis batuan tersebut adalah young andesit yang batuannya lebih condong ke arah asam, dan old andesit yang batuannya lebih condong ke arah basa.
batuan andesit yang terdapat di Dieng mirip dengan batuan yang terdapat di Yogyakarta. namun batuan andesit di Dieng memiliki fraksi yang lebih kecil daripada batuan andesit yang di Yogyakarta. iklim dan jenis tanah mempengaruhi perbedaan fraksi batuan tersebut.
karakter vulkan Dieng sendiri tidak magmatis karena tekanan magmanya lemah. hal ini tentu berbeda dengan karakter Gunung Merapi yang bersifat magmatis karena tekanannya besar.

8 tempat di Dieng yang bisa dikunjungi untuk belajar ilmu kebumian

1.   TELAGA CEBONG
Telaga Cebong adalah sebuah telaga yang terletak di Sembungan, yaitu desa tertinggi di Jawa Tengah. Telaga Cebong disamping dimanfaatkan untuk pariwisata, juga dimanfaatkan masyarakat setempat untuk pengairan lahan pertanian yang berupa sayur mayur.
2.   GUNUNG SIKUNIR
Gunung Sikunir merupakan salah satu gunung yang berada di Dieng. Gunung ini memiliki ketinggian kurang lebih 2300 m dpl. Gunung ini nampak seperti puncak yang berdiri sendiri, namun sebenarnya gunung ini tidak berdiri sendiri. Gunung-gunung yang ada di sekitar gunung ini telah tererosi. Gunung ini ditumbuhi oleh vegetasi paku-pakuan.
Di samping gunung ini terdapat lembah atau valley yang menjadi tempat terjadinya pertemuan kabut tipis dengan kabut lain yang lebih tipis dan akhirnya terjadi turbulensi. Kabut yang mengalami turbulensi tersebut naik menjadi kabut yang lebih tebal. Teori yang menjelaskan peristiwa ini disebut teori Collision.
3.   KAWAH SIKIDANG
Kawah Sikidang ini terjadi karena air tanah yang masuk ke bidang sesar terpanasi oleh magma lalu mendapatkan tekanan dan menyemburkan lumpur.
Kawah ini dinamakan kawah Sikidang karena letaknya yang selalu berpindah-pindah dan selalu melompat seperti kijang (dalam bahasa jawa disebut kidang). Karena letaknya yang selalu berpindah-pindah, kawah ini menjadi sangat luas. Hal ini menyebabkan terbentuknya padang solfatara (hamparan belerang) di kawah Sikidang. Suhu air yang berada di kawah ini berkisar antara 85°C sampai 95°C.
Intensitas kawah ini sangat fluktuatif, tergantung pada ketebalan atau intensitas curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semburannya semakin kuat, dan begitu pula sebaliknya.
Di kawah Sikidang juga terdapat batuan andesit yang mengalami pelapukan mengulit bawang. Pelapukan ini hanya mampu melapukkan bagian batuan yang mengarah ke hujan dan matahari.
4.   TELAGA WARNA
Telaga warna adalah sebuah bekas kawah. Hal ini dapat diketahui karena terdapat gelembung-gelembung gas.
Banyak orang menyebut bahwa telaga ini memiliki 3 warna, namun ada juga yang menyebut bahwa telaga ini memiliki 5 ataupun 7 warna.
Warna-warna yang terdapat di telaga ini antara lain :
a.    Merah kecoklatan  : warna ini berasal dari jasad organisme yang sudah mati
b.    Kekuningan                       : warna ini berasal dari belerang yang ada di telaga
c.    Biru dan hijau        :  warna ini mengisyaratkan kedalaman air
Di telaga warna terdapat lava block yang cenderung andesit agak basa membentuk rongga antar bongkah.
5.   TELAGA MERDADA
Telaga Merdada memiliki PH keasaman tanah 5,8. Pada tahun 1971-1985 telaga Merdada ini masih digunakan sebagi sumber air minum untuk masyarakat sekitar, khususnya desa Karang Tengah.
Pada awalnya, daerah di sekitar telaga Merdada digunakan sebagai usaha untuk pertanian jamur karena usaha jamur yang berada di telaga Warna mengalami kerugian karena mengandung kadar belerang yang tinggi sehingga investor kurang menyukai.
Telaga Merdada terbentuk karena letusan eksplosif sehingga mampu menjebol dinding gunung Pangonan. Secara konseptual telaga Merdada merupakan  telaga dan tidak dikategorikan sebagai danau, karena tidak memenuhi unsur-unsur danau, yakni :
a.    Terdapat gelombang di tepinya
b.    Adanya gradasi atau perubahan suhu
c.    Tidak ada vegetasi di tengah-tengah perairan
Saat ini telaga Merdada beralih fungsi dari sumber air minum ke pengairan untuk pertanian. Pada musim kemarau terdapat ratusan saluran air yang mengelilingi telaga. Pada tahun 1970-an tidak terdapat lahan pertanian yang mengelilingi telaga Merdada. Akibatnya telaga menjadi :
a.    Tercemar oleh pestisida
b.    Terkena erosi
c.    Tepi telaga menjadi dangkal
d.    Danau menjadi dangkal
e.    Telaga menjadi sempit
6.   SUMUR JALATUNDO
Sumur Jalatundo terletak di daerah yang merupakan patahan. Di sebelah timur sumur Jalatundo terdapat gunung Nagasari. Batuan yang terdapat d sumur tersebut adalah batuan andesit basa. PH tanahnya adalah 6,4.
Air sumur ini tidak bertambah dan tidak berkurang meskipun di musim penghujan atau kemarau. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut menempati sebuah bidang yang hancur karena sesar sehingga banyak retakan di sekitarnya. Retakan ini yang menyebabkan air sungai bisa masuk ke sumur pada musim kemarau sehingga sumur tidak mengalami kekeringan. Di saat musim penghujan terjadi hal yang sebaliknya yaitu air dari sumur keluar melalui retakan-retakan yang ada. Di sumur ini penguapan juga minimal karena udara yang datang langsung membentur tebing yang membatasi sumur tersebut sehingga tidak menguapkan air yang berada di sumur.
7.   KAWAH SILERI
Kawah Sileri merupakan kawah yang terluas di Dieng, yakni sekitar dua hektar. Kawah ini merupakan salah satu kawah paling berbahaya di Dieng. Kawah ini dinamakan Sileri karena jika tidak terdapat lumpur, air yang berada di kawah tersebut berwarna kelabu kental seperti leri (air cucian beras).
Kawasan Sileri adalah kawasan yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali (tahun 1944, 1964, 1984, dan Juni 2003). Pada aktivitas freatik terakhir tanggal 26 September 2009, muncul 3 katup kawah yang baru yang disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.
8.   KAWAH SINILA
Kawah Sinila merupakan salah satu kawah yang paling berbahaya di kawasan Dieng sebab kawah ini mengeluarkan gas beracun yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Pada tahun 1979 terjadi gempa dahsyat sehingga menyebabkan kawah Sinila meletus dan menimbulkan rekahan memanjang melalui kawah timbang sehingga CO2 beracun banyak yang keluar dan penduduk banyak yang terjebak gas beracun. 149 orang menjadi korban jiwa.

Rabu, 02 Februari 2011

perbedaan kerak benua dan kerak samudera

perbedaan kerak benua dan kerak samudera terutama terletak pada bahan penyusun dari kedua jenis kerak bumi tersebut. kerak benua biasanya tersusun atas unsur-unsur ringan seperti silisium dan alumunium. sedangkan kerak samudera biasanya tersusun atas silisium dan magnesium. perbedaan bahan penyusun kedua kerak menyebabkan adanya perbedaan berat jenis dari keduanya. kerak samudera memiliki berat jenis yang lebih besar dari kerak benua meskipun kerak samudera lebih tipis dari kerak benua. berat jenis kerak samudera kurang lebih adalah 3 gr/cc sedangkan tebalnya hanya berkisar antara 5-15 km. ketebalan tersebut tentu kalah dengan ketebalan kerak benua yang mencapai 30-80 km namun berat jenisnya hanya 2,85 gr/cc.
perbedaan lain terletak pada sifat batuan yang menyusun kerak benua dan kerak samudera. kerak benua tersusun atas batuan granitis yang sifatnya asam, sedangkan kerak samudera tersusun atas batuan basaltis yang sifatnya basa.
sedangkan bila ditinjau dari segi umur batuan penyusun kerak benua dan kerak samudera, maka juga akan terdapat perbedaan. batuan penyusun kerak benua relatif lebih muda jika dibandingkan dengan batuan penyusun kerak samudera. hal ini dapat dijelaskan melalui satu jenis plate boundaries yaitu divergen antara kerak samudera dan kerak samudera. pada proses ini, magma dari astenosfer akan keluar melalui rekahan yang ditimbulkan oleh proses divergen tersebut. magma itu akan mendingin seiring berjalannya waktu dan membentuk kerak samudera yang baru. jadi dari hal tersebut jelas bahwa kerak samudera berumur lebih muda.
pada penjelasan di atas telah sedikit disinggung mengenai plate boundaris atau batas lempeng. plate boundaries sendiri terdapat tiga macam. yaitu : konvergen atau saling mendekat, divergen atau saling menjauh, dan transform atau saling bergeser.

konvergen dapat terjadi pada tumbukan kerak benua dengan kerak benua, kerak samudera dengan kerak samudera, maupun kerak benua dengan kerak samudera. pada tumbukan antara kerak benua akan menghasilkan jalur pegunungan tanpa menghasilkan partial melting karena tidak ada kerak yang menunjam karena berat jenisnya sama-sama ringan. sedangkan pada tumbukan antara kerak samudera dengan kerak samudera akan menghasilkan busur kepulauan atau island arc. pada proses ini kerak samudera yang umurnya lebih tua akan menunjam di bawah kerak samudera yang lebih muda karena densitas kerak samudera yang umurnya lebih tua lebih besar dari pada yang berumur lebih muda. dan untuk tumbukan antara kerak benua dengan kerak samudera akan menghasilkan gunung api. pada proses ini kerak samudera akan menunjam di bawah kerak benua karena densitasnya lebih besar.

divergen dapat terjadi di tengah-tengah kerak benua maupun kerak samudera. bila di tengah kerak benua akan disebut dengan rifting, sedangkan bila di tengah kerak samudera disebut dengan spreading. rekahan di tengah samudera akan menghasilkan mid oceanic ridge atau punggungan tengah samudera.

batas yang terakhir adalah batas transform juga dapat terjadi pada kerak benua maupun kerak samudera.

Rabu, 26 Januari 2011

supernova betelgeuse

betelgeuse adalah bintang yang jauh lebih besar dari matahari. betelgeuse yang berada di rasi orion juga dijuluki raksasa merah karena besarnya tersebut. Bintang yang berjarak 430 tahun cahaya itu memiliki diameter 980 juta kilometer atau 700 kali diameter Matahari. Telah lama Betelgeuse diamati oleh para astronom dunia. Selama pengamatan, diketahui bintang tersebut kerap menyusut dan mengembang. Namun baru-baru ini, Betelgeuse dikabarkan mengalami penyusutan yang tidak biasa. Menurut para ahli, ukuran bintang itu menyusut hingga 15 persen selama 15 tahun. Para pakar telah mengamati penyusutan Betelgeuse sejak 1993. Pengamatan itu menggunakan teleskop Inframerah Spatial Interferometer (ISI) milik Universitas California yang diletakkan di atas gunung di daerah California Utara. Penyusutan sekitar 15 persen itu tergolong besar bagi raksasa merah seperti Betelgeuse.


Dalam pertemuan kelompok astronomi Amerika beberapa waktu lalu di Pasadena, para peneliti astronomi menyatakan mengetahui bintang itu menyusut tetapi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Thomas Djamaludin yang menanggapi peristiwa menyusutnya Betelgeuse mencoba menganalisis skenario yang mungkin terjadi. Menurutnya, raksasa merah itu menuju kematiannya. bintang raksasa memang lebih boros dalam proses pembakaran bahan bakar. Karena itulah bintang raksasa membutuhkan banyak energi untuk pembakarannya. Reaksi fusi nuklir yang berlangsung di inti bintang pun menjadi lebih cepat dibandingkan dengan bintang lain. 

Proses fusi yang terus mengubah hidrogen menjadi helium di dalam inti Betelgeuse menyebabkan persediaan hidrogen habis. Akibatnya, helium mulai terbakar dan membentuk elemen yang lebih berat. Reaksi penyatuan itu akan terus berlangsung untuk memberi tenaga kepada bintang sampai seluruh intinya berubah menjadi besi. Bagian yang disebut inti besi itu tidak dapat melewati proses fusi lagi. Karena reaksi fusi di inti sudah tidak terjadi lagi, elemen yang lebih berat pun tidak terbentuk. Ujung-ujungnya bahan bakar untuk reaksi nuklir di inti bintang Betelgeuse pun habis. Laju pembakaran bahan bakar pada bintang-bintang raksasa seperti Betelgeuse memang lebih cepat ketimbang bintang biasa semacam Matahari. Bintang-bintang bermassa besar (sekitar 10 kali massa Matahari) memiliki kemampuan membakar persediaan hidrogennya dengan kecepatan hingga 1.000 kali kecepatan proses serupa pada bintang sekelas Matahari. Karena itulah bintang raksasa merah seperti Betelgeuse diperkirakan akan menghabiskan bahan bakarnya dalam tempo kurang dari 100 juta tahun.

Bintang raksasa yang telah kehabisan bahan bakar itu lama-lama bagian intinya terus menyusut. Karena penyusutan berlangsung cepat, inti bintang akan menjadi panas dan padat. Kepadatannya bisa mencapai ribuan ton per satu sentimeter kubik. Suhu pada inti bintang raksasa yang semakin bertambah panas hingga mencapai 100 miliar derajat celcius menyebabkan terbentuknya gelombang kejut ke bagian permukaan bintang. Saat gelombang itu menerpa material pada lapisan luar bintang, material itu pun ikut menjadi panas. Pada tahap selanjutnya, gelombang kejut itu akan melontarkan material-material bintang raksasa ke ruang angkasa. Peristiwa itulah yang disebut dengan supernova. Thomas memperkirakan Betelgeuse akan mengalami hal yang sama (supernova) pada beberapa ratus tahun lagi. Saat terjadi ledakan supernova, cahaya yang dihasilkan bisa sangat cemerlang melebihi keseluruhan cahaya yang dihasilkan oleh bintang lain di dalam galaksi tempat supernova itu terbentuk. Saking terangnya, supernova dapat terlihat dengan mata telanjang dari Bumi. Kecemerlangan cahaya yang dihasilkan ledakan supernova saat itu dikabarkan begitu terang sehingga dapat terlihat pada siang hari. 

Terbentuknya supernova temasuk fenomena yang jarang terjadi di dunia astronomi. Pada umumnya, supernova baru terjadi satu kali dalam satu abad. Pasalnya, tidak semua bintang yang mati dan meledak akan membentuk supernova. Hanya pada bintang-bintang tertentu seperti bintang-bintang raksasa merah hal itu mungkin terjadi.






Selasa, 18 Januari 2011

lava pahoehoe

Pahoehoe Lava adalah salah satu bentuk yang paling menarik dari lava. Karena cenderung mengalir lebih sebagai cairan kental dapat menuangkan ke atas serta ke bawah dan dapat membuat berbagai macam bentuk yang menarik.
Jika lava pahoehoe mengalir melalui tanah yang cukup datar itu akan melapisi tanah seperti tempat parkir (dengan lapisan, tebal halus, datar). Namun, ketika bertemu pahoehoe hambatan di jalan, seperti batu, bukit, celah dan benjolan, itu mengalir atas dan di sekitar mereka dan menghasilkan bentuk yang berbeda.
Salah satu yang menarik lebih banyak jenis lava pahoehoe disebut pahoehoe ropey dan tampak seperti rangkaian tali twisted jarak merata sepanjang tanah. Tali twisted mungkin cukup lurus, atau mungkin loop dan angin masuk dan keluar seperti sidik jari. Sebagai arus pahoehoe, biasanya menemukan beberapa hambatan kecil yang memperlambat sampai bagian depan aliran. Sebagai bagian depan aliran melambat, arus lebih cepat di belakangnya mendorong depan dan kekuatan untuk menciptakan sebuah tonjolan kecil, yang mendorong ke atas dan melewati penghalang. bubungan itu mulai dingin dan menciptakan penghalang berikutnya, yang pada gilirannya menciptakan berikutnya. Hasilnya adalah serangkaian interspaced pegunungan dengan lembah - yang terlihat seperti tali tebal 4 inci lava peletakan berdampingan atau sisi perulangan berdampingan. Untuk berjalan di atas ropey pahoehoe yang terbaik adalah berjalan di atas pegunungan, tegak lurus ke pegunungan.
Biasanya, lava pahoehoe bersuara seperti styrofoam terinjak - tetapi alirannya yang tenang jauh lebih padat dan ketika Anda berjalan dari lava pahoehoe normal sampai ke arus tenang langkah Anda segera menjadi lebih lembut.The pahoehoe arus tenang juga jauh lebih metalik dan sedangkan pahoehoe normal suara seperti batu jika Anda memutuskan sedikit, arus tenang pahoehoe terdengar seperti hiasan pohon Natal melanggar - sebuah denting ringan dari kaca. Aliran lava yang tenang jauh lebih padat daripada pahoehoe normal dan kami telah menyaksikan aliran pahoehoe biasa tiba-tiba menghasilkan aliran yang tenang, dan kemudian beralih kembali ke aliran normal.
Semua perbedaan arus pahoehoe berasal sepenuhnya dari suhu lava serta komposisi kimia.