Rabu, 02 Februari 2011

perbedaan kerak benua dan kerak samudera

perbedaan kerak benua dan kerak samudera terutama terletak pada bahan penyusun dari kedua jenis kerak bumi tersebut. kerak benua biasanya tersusun atas unsur-unsur ringan seperti silisium dan alumunium. sedangkan kerak samudera biasanya tersusun atas silisium dan magnesium. perbedaan bahan penyusun kedua kerak menyebabkan adanya perbedaan berat jenis dari keduanya. kerak samudera memiliki berat jenis yang lebih besar dari kerak benua meskipun kerak samudera lebih tipis dari kerak benua. berat jenis kerak samudera kurang lebih adalah 3 gr/cc sedangkan tebalnya hanya berkisar antara 5-15 km. ketebalan tersebut tentu kalah dengan ketebalan kerak benua yang mencapai 30-80 km namun berat jenisnya hanya 2,85 gr/cc.
perbedaan lain terletak pada sifat batuan yang menyusun kerak benua dan kerak samudera. kerak benua tersusun atas batuan granitis yang sifatnya asam, sedangkan kerak samudera tersusun atas batuan basaltis yang sifatnya basa.
sedangkan bila ditinjau dari segi umur batuan penyusun kerak benua dan kerak samudera, maka juga akan terdapat perbedaan. batuan penyusun kerak benua relatif lebih muda jika dibandingkan dengan batuan penyusun kerak samudera. hal ini dapat dijelaskan melalui satu jenis plate boundaries yaitu divergen antara kerak samudera dan kerak samudera. pada proses ini, magma dari astenosfer akan keluar melalui rekahan yang ditimbulkan oleh proses divergen tersebut. magma itu akan mendingin seiring berjalannya waktu dan membentuk kerak samudera yang baru. jadi dari hal tersebut jelas bahwa kerak samudera berumur lebih muda.
pada penjelasan di atas telah sedikit disinggung mengenai plate boundaris atau batas lempeng. plate boundaries sendiri terdapat tiga macam. yaitu : konvergen atau saling mendekat, divergen atau saling menjauh, dan transform atau saling bergeser.

konvergen dapat terjadi pada tumbukan kerak benua dengan kerak benua, kerak samudera dengan kerak samudera, maupun kerak benua dengan kerak samudera. pada tumbukan antara kerak benua akan menghasilkan jalur pegunungan tanpa menghasilkan partial melting karena tidak ada kerak yang menunjam karena berat jenisnya sama-sama ringan. sedangkan pada tumbukan antara kerak samudera dengan kerak samudera akan menghasilkan busur kepulauan atau island arc. pada proses ini kerak samudera yang umurnya lebih tua akan menunjam di bawah kerak samudera yang lebih muda karena densitas kerak samudera yang umurnya lebih tua lebih besar dari pada yang berumur lebih muda. dan untuk tumbukan antara kerak benua dengan kerak samudera akan menghasilkan gunung api. pada proses ini kerak samudera akan menunjam di bawah kerak benua karena densitasnya lebih besar.

divergen dapat terjadi di tengah-tengah kerak benua maupun kerak samudera. bila di tengah kerak benua akan disebut dengan rifting, sedangkan bila di tengah kerak samudera disebut dengan spreading. rekahan di tengah samudera akan menghasilkan mid oceanic ridge atau punggungan tengah samudera.

batas yang terakhir adalah batas transform juga dapat terjadi pada kerak benua maupun kerak samudera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar