Senin, 07 Februari 2011

lubang ozon di kutub selatan

temuan tentang adanya lubang ozon diterbitkan dalam jurnal Nature pada 16 Mei 1985. dalam laporan tersebut dikemukakan bahwa terdapat lubang pada lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari di atas kutub selatan. lubang tersebut disebabkan oleh penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) secara masif oleh penduduk bumi.
laporan tersebut menyita perhatian banyak pihak yang peduli pada keselamatan bumi. hal itu mendorong lahirnya kesepakatan Protokol Montreal tahun 1989 yang melarang penggunaan aerosol, yaitu salah satu gas kimia yang mengandung CFC.
lubang ozon sebenarnya bukan merupakan sebuah lubang sesuai dengan namanya. tapi lubang ozon yang dimaksud adalah menipisnya lapisan ozon.
telah diketahui bahwa lubang ozon ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan CFC. CFC sendiri merupakan senyawa yang mempunyai waktu tinggal lama dan tetap berada di atmosfer dalam konsentrasi tinggi. CFC kebanyakan dilepaskan oleh negara industri seperti Amerika Serikat dan Jepang yang berada di bumi bagian utara. namun mengapa lubang ozon yang terdapat di kutub selatan lebih besar dari pada yang ada di kutub utara? ada 2 alasan yang menyebabkan hal itu. yaitu :

  1. pertama, ketika sesuatu (seperti sebuah molekul CFC) dilepaskan ke udara, dia tidak tetap tinggal pada atmosfer di wilayah sumbernya. Karena CFCs memiliki waktu-tinggal beberapa dekade, maka CFC tetap tinggal cukup lama untuk melakukan perjalannya ke stratosfer. kunci dari waktu hidup yang panjang dari CFC adalah karena mereka tidak reaktif. mereka tidak bereaksi dengan substansi lainnya di troposfer, dan hanya terpisah di stratosfer ketika mereka terekspose pada radiasi ultraviolet energi-tinggi--sebuah proses yang dapat memakan waktu beberapa tahun. oleh karena angin di troposfer dan stratosfer memilki waktu yang cukup untuk mendistribusikan molekul CFC bumi.
  2. kedua, kondisi cuaca di Antartika memungkinkan terbentuknya awan yang disebut dengan polar stratospheric clouds (PSCs). Awan ini terbentuk hanya pada kondisi dingin, hal ini lah yang mnenyebabkan awan ini biasanya hanya terbentuk di Antartika (PSCs juga dapat ditemukan di Artik, tetapi karena cuacanya tidak selalu dingin, maka awannya tidak begitu sering ditemukan). Untuk memahami mengapa PSCs mengkontribusi penipisan ozon, informasi tambahan mengenai kimia di stratosfer diperlukan. sedangkan temperatur paling dingin di Kutub Selatan terjadi pada bulan Agustus dan September. awan tipis terbentuk pada kondisi dingin ini, dan reaksi kimia pada partikel awan membantu gas klorin dan bromin secara cepat menghancurkan ozon. pada awal oktober, temperatur biasanya mulai menghangat dan kemudian lapisan ozon mulai terbentuk kembali.

Jumat, 04 Februari 2011

perubahan kemiringan sumbu bumi

saya membaca di buku 'Meteorologi' yang ditulis oleh Susilo Prawirowardoyo bahwa sumbu bumi mengalami perubahan setiap tahun. perubahan sumbu bumi ini sekitar 0,0001 derajat setiap tahun.
kemiringan sumbu bumi beragam dengan periode 40.000 tahun antara 21,8 derajat dan 24,4 derajat. pada zaman sekarang besarnya kemiringan sumbu bumi adalah 23,5 derajat. namun posisi itu tidaklah stabil melainkan terus mengalami perubahan.
makin besar kemiringan sumbu bumi, maka makin besar pula daerah kutub menghadap matahari pada musim panas. hal ini berakibat pada makin tingginya suhu pada musim panas. hal ini terutama berlaku untuk lintang tinggi belahan bumi utara yang didominasi oleh daratan. makin kecil kemiringan, makin berkurang suhu musim panas dan ini merupakan kondisi meluasnya daerah gletser.
perubahan iklim merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan sumbu bumi. hal ini sudah lama diketahui oleh para ahli.
namun, selain faktor perubahan iklim, juga ada faktor lain yang dapat menyebabkan sumbu bumi mengalami pergeseran. seorang ahli astronomi asal Minneapolis, yaitu profesor Parke Kunkle, menyatakan bahwa posisi sumbu bumi mengalami pergeseran karena adanya gaya tarik gravitasi bulan terhadap equator bumi. pergeseran sumbu bumi ini menyebabkan perubahan pada astrologi. horoskop yang semula ada 12 bintang kini menjadi 13 bintang.
Astrologi ditetapkan berdasarkan posisi matahari terhadap susunan rasi bintang tertentu pada hari seseorang dilahirkan. Namun masalahnya, posisi tersebut ditentukan lebih dari 2000 tahun yang lalu. Dengan bintang-bintang yang sudah bergeser sekarang ini, timbul ketidakcocokan antara pandangan astrologi dengan ilmu astronomi.
Berikut ini adalah pembagian astrologi baru pasca pergeseran sumbu bumi.
Aquarius: 17 Februari-11 Maret
Pisces: 12 Maret-18 April
Aries: 19 April-13 Mei
Taurus: 14 Mei-21 Juni
Gemini: 22 Juni-20 Juli
Cancer: 21 Juli-10 Agustus
Leo: 11 Agustus-16 September
Virgo: 17 September-30 Oktober
Libra: 31 Oktober-23 November
Scorpio: 24 November-29 November
Ophiuchus: 30 November-17 Desember
Sagitarius: 18 Desember-20 Januari
Capricorn: 21 Januari-16 Februari

Kamis, 03 Februari 2011

sungai di bawah laut Mexico

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan:53).
dalam ayat al-qur'an tersebut telah jelas disebutkan bahwa di dunia ini terdapat satu tempat dimana air asin dan air tawar letaknya 'berdampingan' namun tidak menyatu karena ada batas penghalangnya.
hal di atas mungkin sesuai dengan yang terjadi di laut Mexico.
seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin yang menyelam di perairan Cenote Angelita, Mexico mengemukakan bahwa ia menemukan air tawar di kedalaman lebih dari 30 meter. namun setelah mencapai kedalaman 60 meter, airnya kembali asin.
beberapa meter dari lokasi tersebut ditemukan gua. di bagian bawah dekat gua tersebut ditemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di tubuh air tersebut.
ternyata sungai tersebut bukan seperti sungai yang nampak saat dilihat dari daratan. lokasi tersebut hanya mirip sungai karena warnanya yang kecoklatan. namun warna kecoklatan tersebut ternyata juga bukan berasal dari air tawar. lapisan yang berwarna kecoklatan itu ternyata adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.
setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, gas yang sempat dikira sungai tersebut tidak membahayakan manusia. namun meskipun demikian, apabila gas tersebut bercampur dengan air asin atau air laut yang mengandung garam akan menjadi berbahaya bagi biota laut.


kenyataan bahwa 'sungai' yang berada di bawah laut Mexico ternyata adalah gas hidrogen sulfida tidak lantas menjadi bukti bahwa apa yang disebutkan di dalam al-qur'an adalah hal yang tidak benar. bisa saja terdapat tempat lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan yang disebutkan di salah satu ayat yang ada di atas. karena pengetahuan manusia bersifat terbatas dan Tuhan-lah yang Maha Mengetahui segala sesuatunya.

sejarah plateau Dieng

plateau Dieng sebenarnya bukan merupakan vulkan tunggal. namun plateau Dieng merupakan kompleks vulkan.
plateau Dieng ini berasal dari letusan dahsyat Gunung Prau purba yang membuat badan gunung bagian barat daya mengalami longsor. gunung Prau purba sendiri merupakan bagian dari jalur pegunungan yang di dalamnya juga terdapat gunung Sindoro dan gunung Sumbing. ketiga gunung ini dilewati jalur patahan dan patahan inilah yang menyebabkan badan gunung Prau sebelah barat mengalami longsor saat letusan dahsyat.
setelah gunung Prau mengalami longsor, maka muncul retakan-retakan yang menjadi tempat keluarnya magma sehingga terbentuklah vulkan-vulkan kecil.
karena terdapat magma di dalam bumi yang memanasi air tanah, maka di Dieng terdapat beberapa kawah, misalnya saja kawah Sikidang.
batuan penyusun di daerah plateau Dieng merupakan batuan beku andesit. di Dieng sendiri terdapat dua jenis batuan andesit yang dibedakan menurut umurnya. kedua jenis batuan tersebut adalah young andesit yang batuannya lebih condong ke arah asam, dan old andesit yang batuannya lebih condong ke arah basa.
batuan andesit yang terdapat di Dieng mirip dengan batuan yang terdapat di Yogyakarta. namun batuan andesit di Dieng memiliki fraksi yang lebih kecil daripada batuan andesit yang di Yogyakarta. iklim dan jenis tanah mempengaruhi perbedaan fraksi batuan tersebut.
karakter vulkan Dieng sendiri tidak magmatis karena tekanan magmanya lemah. hal ini tentu berbeda dengan karakter Gunung Merapi yang bersifat magmatis karena tekanannya besar.

8 tempat di Dieng yang bisa dikunjungi untuk belajar ilmu kebumian

1.   TELAGA CEBONG
Telaga Cebong adalah sebuah telaga yang terletak di Sembungan, yaitu desa tertinggi di Jawa Tengah. Telaga Cebong disamping dimanfaatkan untuk pariwisata, juga dimanfaatkan masyarakat setempat untuk pengairan lahan pertanian yang berupa sayur mayur.
2.   GUNUNG SIKUNIR
Gunung Sikunir merupakan salah satu gunung yang berada di Dieng. Gunung ini memiliki ketinggian kurang lebih 2300 m dpl. Gunung ini nampak seperti puncak yang berdiri sendiri, namun sebenarnya gunung ini tidak berdiri sendiri. Gunung-gunung yang ada di sekitar gunung ini telah tererosi. Gunung ini ditumbuhi oleh vegetasi paku-pakuan.
Di samping gunung ini terdapat lembah atau valley yang menjadi tempat terjadinya pertemuan kabut tipis dengan kabut lain yang lebih tipis dan akhirnya terjadi turbulensi. Kabut yang mengalami turbulensi tersebut naik menjadi kabut yang lebih tebal. Teori yang menjelaskan peristiwa ini disebut teori Collision.
3.   KAWAH SIKIDANG
Kawah Sikidang ini terjadi karena air tanah yang masuk ke bidang sesar terpanasi oleh magma lalu mendapatkan tekanan dan menyemburkan lumpur.
Kawah ini dinamakan kawah Sikidang karena letaknya yang selalu berpindah-pindah dan selalu melompat seperti kijang (dalam bahasa jawa disebut kidang). Karena letaknya yang selalu berpindah-pindah, kawah ini menjadi sangat luas. Hal ini menyebabkan terbentuknya padang solfatara (hamparan belerang) di kawah Sikidang. Suhu air yang berada di kawah ini berkisar antara 85°C sampai 95°C.
Intensitas kawah ini sangat fluktuatif, tergantung pada ketebalan atau intensitas curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semburannya semakin kuat, dan begitu pula sebaliknya.
Di kawah Sikidang juga terdapat batuan andesit yang mengalami pelapukan mengulit bawang. Pelapukan ini hanya mampu melapukkan bagian batuan yang mengarah ke hujan dan matahari.
4.   TELAGA WARNA
Telaga warna adalah sebuah bekas kawah. Hal ini dapat diketahui karena terdapat gelembung-gelembung gas.
Banyak orang menyebut bahwa telaga ini memiliki 3 warna, namun ada juga yang menyebut bahwa telaga ini memiliki 5 ataupun 7 warna.
Warna-warna yang terdapat di telaga ini antara lain :
a.    Merah kecoklatan  : warna ini berasal dari jasad organisme yang sudah mati
b.    Kekuningan                       : warna ini berasal dari belerang yang ada di telaga
c.    Biru dan hijau        :  warna ini mengisyaratkan kedalaman air
Di telaga warna terdapat lava block yang cenderung andesit agak basa membentuk rongga antar bongkah.
5.   TELAGA MERDADA
Telaga Merdada memiliki PH keasaman tanah 5,8. Pada tahun 1971-1985 telaga Merdada ini masih digunakan sebagi sumber air minum untuk masyarakat sekitar, khususnya desa Karang Tengah.
Pada awalnya, daerah di sekitar telaga Merdada digunakan sebagai usaha untuk pertanian jamur karena usaha jamur yang berada di telaga Warna mengalami kerugian karena mengandung kadar belerang yang tinggi sehingga investor kurang menyukai.
Telaga Merdada terbentuk karena letusan eksplosif sehingga mampu menjebol dinding gunung Pangonan. Secara konseptual telaga Merdada merupakan  telaga dan tidak dikategorikan sebagai danau, karena tidak memenuhi unsur-unsur danau, yakni :
a.    Terdapat gelombang di tepinya
b.    Adanya gradasi atau perubahan suhu
c.    Tidak ada vegetasi di tengah-tengah perairan
Saat ini telaga Merdada beralih fungsi dari sumber air minum ke pengairan untuk pertanian. Pada musim kemarau terdapat ratusan saluran air yang mengelilingi telaga. Pada tahun 1970-an tidak terdapat lahan pertanian yang mengelilingi telaga Merdada. Akibatnya telaga menjadi :
a.    Tercemar oleh pestisida
b.    Terkena erosi
c.    Tepi telaga menjadi dangkal
d.    Danau menjadi dangkal
e.    Telaga menjadi sempit
6.   SUMUR JALATUNDO
Sumur Jalatundo terletak di daerah yang merupakan patahan. Di sebelah timur sumur Jalatundo terdapat gunung Nagasari. Batuan yang terdapat d sumur tersebut adalah batuan andesit basa. PH tanahnya adalah 6,4.
Air sumur ini tidak bertambah dan tidak berkurang meskipun di musim penghujan atau kemarau. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut menempati sebuah bidang yang hancur karena sesar sehingga banyak retakan di sekitarnya. Retakan ini yang menyebabkan air sungai bisa masuk ke sumur pada musim kemarau sehingga sumur tidak mengalami kekeringan. Di saat musim penghujan terjadi hal yang sebaliknya yaitu air dari sumur keluar melalui retakan-retakan yang ada. Di sumur ini penguapan juga minimal karena udara yang datang langsung membentur tebing yang membatasi sumur tersebut sehingga tidak menguapkan air yang berada di sumur.
7.   KAWAH SILERI
Kawah Sileri merupakan kawah yang terluas di Dieng, yakni sekitar dua hektar. Kawah ini merupakan salah satu kawah paling berbahaya di Dieng. Kawah ini dinamakan Sileri karena jika tidak terdapat lumpur, air yang berada di kawah tersebut berwarna kelabu kental seperti leri (air cucian beras).
Kawasan Sileri adalah kawasan yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali (tahun 1944, 1964, 1984, dan Juni 2003). Pada aktivitas freatik terakhir tanggal 26 September 2009, muncul 3 katup kawah yang baru yang disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.
8.   KAWAH SINILA
Kawah Sinila merupakan salah satu kawah yang paling berbahaya di kawasan Dieng sebab kawah ini mengeluarkan gas beracun yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Pada tahun 1979 terjadi gempa dahsyat sehingga menyebabkan kawah Sinila meletus dan menimbulkan rekahan memanjang melalui kawah timbang sehingga CO2 beracun banyak yang keluar dan penduduk banyak yang terjebak gas beracun. 149 orang menjadi korban jiwa.

Rabu, 02 Februari 2011

perbedaan kerak benua dan kerak samudera

perbedaan kerak benua dan kerak samudera terutama terletak pada bahan penyusun dari kedua jenis kerak bumi tersebut. kerak benua biasanya tersusun atas unsur-unsur ringan seperti silisium dan alumunium. sedangkan kerak samudera biasanya tersusun atas silisium dan magnesium. perbedaan bahan penyusun kedua kerak menyebabkan adanya perbedaan berat jenis dari keduanya. kerak samudera memiliki berat jenis yang lebih besar dari kerak benua meskipun kerak samudera lebih tipis dari kerak benua. berat jenis kerak samudera kurang lebih adalah 3 gr/cc sedangkan tebalnya hanya berkisar antara 5-15 km. ketebalan tersebut tentu kalah dengan ketebalan kerak benua yang mencapai 30-80 km namun berat jenisnya hanya 2,85 gr/cc.
perbedaan lain terletak pada sifat batuan yang menyusun kerak benua dan kerak samudera. kerak benua tersusun atas batuan granitis yang sifatnya asam, sedangkan kerak samudera tersusun atas batuan basaltis yang sifatnya basa.
sedangkan bila ditinjau dari segi umur batuan penyusun kerak benua dan kerak samudera, maka juga akan terdapat perbedaan. batuan penyusun kerak benua relatif lebih muda jika dibandingkan dengan batuan penyusun kerak samudera. hal ini dapat dijelaskan melalui satu jenis plate boundaries yaitu divergen antara kerak samudera dan kerak samudera. pada proses ini, magma dari astenosfer akan keluar melalui rekahan yang ditimbulkan oleh proses divergen tersebut. magma itu akan mendingin seiring berjalannya waktu dan membentuk kerak samudera yang baru. jadi dari hal tersebut jelas bahwa kerak samudera berumur lebih muda.
pada penjelasan di atas telah sedikit disinggung mengenai plate boundaris atau batas lempeng. plate boundaries sendiri terdapat tiga macam. yaitu : konvergen atau saling mendekat, divergen atau saling menjauh, dan transform atau saling bergeser.

konvergen dapat terjadi pada tumbukan kerak benua dengan kerak benua, kerak samudera dengan kerak samudera, maupun kerak benua dengan kerak samudera. pada tumbukan antara kerak benua akan menghasilkan jalur pegunungan tanpa menghasilkan partial melting karena tidak ada kerak yang menunjam karena berat jenisnya sama-sama ringan. sedangkan pada tumbukan antara kerak samudera dengan kerak samudera akan menghasilkan busur kepulauan atau island arc. pada proses ini kerak samudera yang umurnya lebih tua akan menunjam di bawah kerak samudera yang lebih muda karena densitas kerak samudera yang umurnya lebih tua lebih besar dari pada yang berumur lebih muda. dan untuk tumbukan antara kerak benua dengan kerak samudera akan menghasilkan gunung api. pada proses ini kerak samudera akan menunjam di bawah kerak benua karena densitasnya lebih besar.

divergen dapat terjadi di tengah-tengah kerak benua maupun kerak samudera. bila di tengah kerak benua akan disebut dengan rifting, sedangkan bila di tengah kerak samudera disebut dengan spreading. rekahan di tengah samudera akan menghasilkan mid oceanic ridge atau punggungan tengah samudera.

batas yang terakhir adalah batas transform juga dapat terjadi pada kerak benua maupun kerak samudera.